06 Oktober 2024

Hacker Bjorka Cari Penerjemah Bahasa Polandia, Ini Syaratnya


7193 views

Bangkinang - Hacker Bjorka belum beraksi lagi sejak kemarin, Selasa (13/9) siang, dan ia malah memposting lowongan pekerjaan untuk penerjemah.


Lowongan itu diposting di grup Telegramnya, di mana ia mencari penerjemah yang menguasai tiga bahasa, yaitu Polandia, Inggris, dan Indonesia. Ia pun menyebut syarat lainnya, yaitu lowongannya khusus untuk perempuan.

"Saya butuh penerjemah, jika kamu penerjemah dan kamu perempuan, bisa kontak saya berikut dengan tarifnya," tulisnya di grup tersebut, Selasa (13/9/2022) malam.

Kemudian ia menuliskan syarat kemampuan bahasa yang harus dikuasai oleh penerjemah itu. Yaitu Polandia, Inggris, dan Indonesia. "Oh saya lupa, kamu harus bisa berbahasa Polandia juga. Polandia - Inggris - Indonesia," lanjutnya.

Setelah postingan tersebut, tak ada postingan lagi di grup Telegram Bjorka sampai berita ini dibuat. Begitu juga dengan di Twitter, belum ada akun Twitter baru setelah akunnya yang lama diblokir oleh Twitter.

Pada Selasa (13/9) kemarin, Bjorka hanya aktif pada pagi hari, saat ia membocorkan data sejumlah pejabat tinggi Indonesia, dan menyindir Presiden Joko Widodo karena membuat tim khusus untuk menghadapi kebocoran data darinya.

"Ada Anda butuh bantuan saya untuk menyelesaikan masalah ini, Pak?" ledek Bjorka di akun Twitter barunya itu. Namun tidak ada doxing terhadap Jokowi.

Sindiran tersebut kemudian dilanjutkan dengan sebuah foto yang disertai teks yang menyebut ia sedang bersantai menunggu untuk digerebek Pemerintah Indonesia.

Lalu ia kembali membocorkan sejumlah data, seperti data pribadi Muhaimin Iskandar, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, dan Mahfud MD.

Mahfud MD dicolek di Twitter dan datanya dibocorkan di grup Telegram. Mahfud sendiri kemarin, Senin (12/9), mengeluarkan pernyataan kalau data yang dibocorkan Bjorka ini bukan data penting.

"Apa kabar pak @Mohmaffudmd? Masih yakin kalau tidak ada data penting yang bocor?" tulis Bjorka.

Data yang dibocorkan oleh Bjorka ini masih sama seperti bocoran data hari-hari sebelumnya. Berisikan nama, NIK, alamat, nomor telepon, sertifikat vaksin, dan lain sebagainya.

 

Artikel Terkait